Judul Buku: Kota untuk Orang Patah Hati
Penulis: Tantrini Andang
Tebal Buku: 147 halaman
Penerbit: Stiletto Indiebook
Tahun terbit: 2021
Peresensi: Julie Medikawati, SS.MM.
Pada tahun 2021 lalu, Tantrini Andang meluncurkan buku berupa kumpulan cerpen berjudul Kota untuk Orang Patah Hati. Buku yang mengangkat tema misteri kehidupan ini ditandai adanya entitas dunia lain yang termuat di hampir seluruh cerpen dari awal buku hingga akhir. Sedikit berbeda dengan karya sebelumnya yaitu Pintu Kesebelas, yang mengusung kisah kehidupan yang sedih dan lara yang bisa dialami siapa saja, di buku ini Tantrini mengemas kisah misteri dengan ending tak terduga yang jarang dialami oleh orang kebanyakan.
Dalam bukunya ini, Tantrini mengungkapkan tentang kehadiran ‘seseorang’ yang telah meninggal di sekitar kehidupan tokoh utama. Tidak hanya itu, terkadang justru sang tokoh yang kerap menyebut dirinya ‘aku’ tidak sadar jika dirinya telah tiada. Cerpen pertama sebagai pembukaan berupa sebuah kisah mistis tanda di dahi yang menyiratkan kematian terasa langsung mencekam. Saya cukup dibuat kaget dengan cerita yang sangat pendek di bagian pertama ini.
Ada satu cerpen yang paling saya ingat yaitu si ‘aku’ yang adalah seorang pemilik toko buku yang konon laris. Namun, saat itu entah kenapa toko bukunya sepi. Lalu dia mencoba menjual buku-bukunya pada pembeli yang hanya melongok di depan tokonya. Pembeli yang rata-rata merupakan pelanggannya hanya termangu di depan etalase toko. Pembacapun dibuat menebak-nebak kiranya apa yang terjadi. Ternyata jawabannya adalah toko buku itu sudah terbakar dua minggu lalu dan si ‘aku’ telah meninggal dunia. Cerpen ini menjadi favorit saya dari segi narasi yang menarik dan tidak terduga ending-nya.
Peran si ‘aku’ yang telah tiada tetapi tidak disadarinya sering muncul dalam kisah buku ini dalam berbagai tokoh baik tokoh protagonis maupun antagonis. Tidak hanya itu, bahkan tokoh juga bisa hadir sebagai seekor anjing menemani pemiliknya di sudut taman kota yang sedang patah hati karena kekasihnya meninggal dunia!
Untuk latarnya sendiri sangat beragam sehingga pembaca tak pernah bosan membaca dari satu cerpen ke cerpen lainnya. Tak jarang, si tokoh seolah berhalusinasi berada di sebuah tempat atau latar yang penuh misteri seperti di hutan, tempat yang indah dan romantis di tepi laut, hingga berada di keramaian pasar. Dia berdialog dan beraktivitas dengan mereka yang sudah tiada tanpa menyadarinya. Latar yang tersirat sebagian besar di tanah jawa dari cerita yang dibumbui budaya Jawa yang cukup kental yang mampu membuat kisan ini seolah nyata.
Dari penggambaran kisah entitas lain di atas, Tantrini mengangkat judul buku Kota untuk Orang Patah Hati, yang merupakan salah satu cerpennya yang paling menyayat hati. “Kamu Patah Hati? Jangan ke Kota ini jika Ingin Selamat!” Ini adalah salah satu pesan positif agar tetap berpikir logis dalam kondisi hati separah apapun. Pesan dari kisah-kisah kumpulan cerpen yang sebagian besar merupakan peristiwa aneh di luar nalar, tetapi terasa nyata adalah kehadiran ‘orang-orang dekat’ yang tak terlihat tetapi ada.
Kelebihan buku
Menyajikan kisah misteri (kismis) secara menarik dari sudut pandang berbeda dan ending yang tak terduga. Konsep tema yang diusung pun terbilang unik jika dibandingkan buku sejenis. Gaya bahasa yang digunakan simple, lincah, dan menarik sehingga tidak membosankan.
Pembaca disuguhi ketegangan dari awal hingga akhir dengan latar cerita dan tokoh utama yang indifferent dengan plot yang ciamik. Mengagumkan. Pasalnya, hubungan antartokoh bisa dipahami hanya dari sekadar omongan sekilas tokoh yang menunjukkan psikologi tokoh dengan baik. Ini membuat saya tak sabar ingin menyelesaikan membaca buku ini karena ingin tahu semua cerita pendek di dalamnya. Judul juga membuat saya penasaran dan kepo.
Kekurangan buku
Sayangnya kisah misteri dengan ending tak terduga dalam hampir setiap cerpen menjadi mudah ditebak akhir ceritanya karena adanya kemiripan tema di sebagian besar cerpen. Bisa dikatakan kumpulan cerpen dalam buku ini terbagi dalam 2 tema besar. Tema pertama yaitu memuat kisah yang ditandai kehadiran seseorang yang telah meninggal atau dari dunia lain. Tema kedua yaitu adanya benda warisan atau milik leluhur yang mengandung misteri dan membawa petaka.
Walaupun pembaca dibawa ke latar yang begitu kaya dari hutan, laut, gunung, hingga taman kota, dibumbui sajian alur plot yang mengalir, tetapi pada akhirnya menjadi kurang mendebarkan karena kemiripan tema dua besar tersebut.Sebaiknya penulis bisa menggali tema-tema cerpen yang masih jarang seperti dalam cerpen Tanda Halilintar, Peringatan dari Masa Depan, Lelaki yang Ditinggal Kereta, dan Kota untuk Orang Patah Hati. Selebihnya, penulis tinggal memperhalus penjelasan saat menceritakan kejadian yang dialami tokoh agar tidak terasa terlalu vulgar.
Kesimpulan
Dari analisis kumpulan cerpen ini dapat disimpulkan jika buku ini memiliki tema misteri yang unik. Pasalnya, kisah misteri yang diangkat dengan kemasan struktur seperti tokoh, alur, dan latar sangat memicu rasa ingin tahu pembaca dengan memberikan ending yang mengejutkan. Sayangnya, ending cerita kemudian terasa monoton karena kemiripan tema sehingga mudah ditebak dan tak lagi mengejutkan.
Gaya bahasa yang lincah, tata tulisan, serta pemakaian EYD yang baik akan lebih sempurna jika dibarengi dengan penggalian ide baru yang lebih kreatif. Kesan horor yang sudah menghantui buku ini dari awal hingga akhir akan lebih baik jika penceritaannya tidak terlalu detail dan vulgar saat menggambarkan kejadian atau peristiwa tragis.
Akhirnya, buku ini bisa dibilang memberikan nilai baru dalam karya sastra misteri Indonesia yang bernuansa adat Jawa serta menjadi sebuah karya bergenre misteri yang ringan tetapi sarat makna.
Julie Medikawati, SS.MM
- Penulis buku dan artikel sekaligus penerjemah (Inggris/Prancis/Indonesia). (www.RuangSkill.com)
- Telah menulis puluhan buku nonfiksi ( tentang bahasa Prancis/Inggris, karier/pengembangan diri), buku fiksi yaitu puisi dan antologi cerpen.
- Telah menerjemahkan berbagai jenis buku baik fiksi maupun nonfiksi (manajemen dan bisnis, thriller, komik, dan buku cerita anak). Saat ini mulai merambah dunia pendidikan dengan berkontribusi membuat perangkat ajar program kemendikbud.