Judul : Gauri
Penulis : Vincentia Anna
Penerbit : Pohon Cahaya
Peresensi: Elizabeth Rose (Icha)
Gauri adalah nama tokoh utama dalam novel yang ditulis Vincentia Anna dan sekaligus dijadikan judul novel. Memberi judul novel dengan nama tokoh adalah suatu keberanian yang besar bagi penulis pemula. Penulis novel ini berhasil memberi karakter yang kuat pada tokoh utamanya sesuai dengan nama yang dipilih.
Setting cerita di Solo dan Bangkok digambarkan dengan sangat detail, tampak penulis sangat mengenal setiap spot dengan baik. Saya seakan dibawa plesiran dan mengenang kembali tempat-tempat yang jadi tempat dolan saya di Bangkok. Deskripsi tentang makanan yang sangat spesific dari bentuk dan rasa menunjukan selera penulisnya yang tinggi akan kuliner.
Pemilihan kata yang bagus dan kalimat-kalimat yang nakal mengingatkan saya kan cerita berseri Kho Ping Ho. Term dalam bahasa Jawa yang digunakan memperlihatkan penulis sangat menguasai budaya, adat istiadat Jawa Solo dengan baik.
Alur cerita yang maju mundur ditampilkan dengan baik. Background cerita dari masa kecil Gauri, masa remaja dan dewasa disisipkan halus di bab cerita.
Bab satu sampai sembilan berhasil membawa ketegangan yang menggemaskan. Tetapi masuk bab 10 sedikit kehilangan greget dengan cerita Gauri berada di Chiang Mai seperti mengulur-ulur cerita walaupun sarat dengan informasi.
Langkah penulis untuk “mematikan” Bintang merupakan langkah yang tak terduga dan menjadikan novel ini sangat “fiksi”, membelokkan perkiraan pembaca yang mengira-ngira figur Bintang ini sebenarnya kisah nyata.
Secara keseluruhan novel ini sangat “berisi”, semuanya ada di sini; dari sastra, budaya, intrik politik, emansipasi wanita, pergumulan batin, kuliner dan wisata.
Elizabeth Rose (Icha), adalah nama pena Icha Parker. Look at My Garden dan novel Ning Nang Laos adalah karya penulisannya yang sudah dicetak dan dibukukan. Menulis adalah sarana katarsis dan mendekatkan dirinya pada bahasa Indonesia yang tidak dipergunakan sehari-hari di tempat tinggalnya Wanaka, New Zealand.