Tulus tapi Cerdik, Tulus Seperti Merpati, Cerdik Seperti Ular

Judul buku : “Tulus tapi Cerdik”
Penulis : Pratiwi Putri Tjahjono
Penerbit : Pohon Cahaya, Yogyakarta
Tahun Terbit : 2022, Cetakan Kesatu
Dimensi Buku : 20,5 x 14,8 x 1 cm
Sampul/ketebalan: Berwarna/148 halaman
ISBN : 978-602-4913-29-8

Peresensi: Pardiman

Dalam prakata, penulis menyampaikan bahwa, “Inspirasi sering datang melalui hal-hal sederhana dalam kehidupan sehari-hari, namun sering kali berlalu begitu saja, sebelum kita mampu menangkapnya.” Pengantar tersebut sangat tepat dan mengena, jika dihubungkan dengan kisah-kisah yang diceriterakan dalam 30 bagian, merupakan peristiwa/kejadian yang biasa kita lihat sehari-hari di sekitar kita, tetapi karena kurangnya perhatian kita, maka peristiwa/kejadian itu akan terlewat begitu saja, tanpa makna apapun yang bisa kita ambil.

Visualisasi dalam sampul buku berwarna yang indah itu, sekilas sudah mampu membuat daya tarik tersendiri bagi calon pembaca, apalagi penulis menjanjikan buku ini berisikan kisah-kisah inspiratif, yang bisa menjadi Snack for The Mind. Setelah membaca seluruh kisah tersebut, diharapkan dapat membuat bara api kehidupan tetap menyala, dengan cara pikir dan cara pandang yang baru, yang segar dan mencerahkan. Melalui cerita dalam kisah-kisahnya, pembaca diajak untuk mampu membentuk cara pandang yang baru, mengikuti perkembangan zaman, sehingga perjalanan hidupnya menjadi lebih ringan dan bisa diterima oleh orang banyak.

Penulis, Pratiwi Putri Tjahjono adalah seorang penerjemah, yang sejak kecil mempunyai kegemaran membaca dan menulis, sehingga dalam kesibukannya mampu memanfaatkan berbagai peristiwa/kejadian yang dilihat, dialami dalam hidupnya, menjadi bahan perenungan baginya, yang direfleksikan dalam buku mungil ini, sehingga dapat menjadi inspirasi yang menarik dan dapat dinikmati oleh para pembacanya.

Kisah-kisah dalam buku tersebut, disajikan dengan bahasa yang sederhana dan mudah dicerna, sehingga gampang dipahami makna dan pesannya oleh pembaca dari berbagai kalangan, mulai usia remaja sampai tua. Setiap saat, kitapun bisa mengalami berbagai peristiwa/kejadian yang sama, yang dapat mempengaruhi perasaan kita, yang mungkin saja dapat mempengaruhi hidup dan kehidupan kita. Karena itu buku ini, sangat cocok untuk dibawa kemana saja, kapan saja, sebagai bacaan ringan, yang diharapkan bisa menjadi bacaan hiburan, dan sekaligus sebagai  snack for the mind bagi pembacanya.

Kisah-kisah yang diungkapkan, ditampilkan dapat merangsang pembaca untuk belajar menjadi peka dari kejadian yang biasa terjadi disekitar kita, jika kita mampu mengolahnya, maka akan menjadi pesan baru yang sangat berharga bagi para pembacanya. Sebagai contoh pada bagian 2 kisah, tentang Buang Sampah. Disadari atau tidak, kita sering melihat kejadian serupa, seseorang membuang sampah ditempat tetangganya, padahal dia sendiri juga mempunyai tempat sampah. Seandainya kita peka, dengan contoh tersebut, tentu banyak orang yang bisa terbantu, apalagi jika kita mempunyai kemauan untuk memilah-milah jenis sampah sebelum membuang sampah. Melalui kisah semacam itu, penulis mengajak kita untuk ikut bertanggung jawab dalam kebersamaan dan lingkungannya, sehingga banyak orang akan terbantu, memberikan pekerjaan yang meringankan bagi orang lain.

Banyak kejadian dan cerita sehari-hari, yang mungkin juga kita alami, dari pengalaman kita sendiri, seperti merayakan ulang tahun, pengalaman jatuh cinta,  dan pengalaman bergaul dengan rekan kerja, sensi dan baper, bucin, membandingkan anak, membangun rasa percaya diri, masa pandemi, hingga topik frustasi, menjadi budak sosial media dan masih banyak lagi menjadi topik/bagian dari buku itu. Semua peristiwa yang dialami, didengar, diamati dan dirasakan oleh penulis, dibagikan dalam sebuah cerita singkat, sekitar satu sampai dua halaman, dan ditutup dengan pesan atau kata-kata bijak yang menarik.

Pembaca juga diajak merefleksikan dirinya, untuk menghayati pengalaman pribadinya dan peka menyikapi setiap cerita dalam kisah tersebut, sudahkah pembaca menemukan pesan dari kisah-kisah itu. Refleksi yang penulis sebut sebagai inspirasi itu semestinya bisa memberi nasehat yang bagus bagi kita, seperti;

“Anak yang dibesarkan dengan kasih sayang, akan tumbuh menjadi orang yang bisa mengasihani. Anak yang dibesarkan dengan kekerasan, akan tumbuh menjadi orang tua yang keras terhadap anak-anaknya. Anak yang dibesarkan dengan penuh syukur dan terima kasih, akan menjadi orang tua yang penuh syukur dan suka berterima kasih”(halaman 72)

Untuk bisa memahami secara utuh judul buku dengan kontek dalam ceritanya, penulis telah menjelaskan dengan baik, bahwa sebenarnya penulisan buku ini bermula dari kisah nyata seseorang, yang karena terlalu polos mengakibatkan dia terjerat “Scammer,” yaitu penipuan melalui dunia maya, yang modus operasinya hampir mirip/sama (Bagian 30). Untuk menyemangati korban, penulis memberikan nasehat “Tetaplah berbuat baik, tetaplah mengasihi meskipun kamu pernah dikhianati. Berbuatlah baik dengan tulus seperti merpati, tapi tetap cerdik seperti ular” (halaman 136), yang akhirnya menjadi judul buku itu.

Dari kisah-kisah inspiratif tersebut, saya meromendasikan agar Saudara memiliki buku “Tulus tapi Cerdik, Tulus Seperti Merpati, Cerdik Seperti Ular maju lebih selangkah, menjadi pribadi yang tangguh dan sekaligus bijaksana. Aamiin.


Pardiman, pensiunan PNS Kemenkeu, berusaha memanfaatkan masa pandemi, untuk belajar menulis di Akademi Penulis Buku dan EDwrite. Alhamdulillah, tahun 2022 bisa menyelesaikan tiga buku nonfiksi: Autobiografi, Biografi dan Memoar Konco Wingking, serta menulis dua buku Antologi Cerpen.

Apa komentarmu?

Tenang, email-mu tidak dipublikasikan - bagian * wajib diisi